Kulon Progo,- Sejak mewabahnya virus corono atau covid-19
ini mempunyai efek atau dampak yang besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali termasuk warga masyarakat di
Kalurahan Bendungan Kapanewon Wates
Kabupaten Kulon Progo.
Terlebih sejak di beberapa wilayah zona merah penyebaran virus corono ini diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) seperti Jakarta dan sekitarnya
yang memicu adanya arus pemudik bagi para perantau untuk melakukan mudik pulang ke kampung halamannya.
Berdasarkan informasi
dari data pusat informasi covid-19, di wilayah Kalurahan Bendungan tercatat kemarin ada 20 pendatang
atau pemudik. Ada yang berasal dari wilayah zona merah penyebaran covid-19
yaitu Jakarta dan sekitarnya. Sebagian warga pemudik tersebut masih menjalani
masa isolasi mandiri selama 14 hari sejak kedatanggan. Salahsatunya isolasi
mandiri warga pemudik dari Tangerang yang melakukan isolasi mandiri di
gedung PAUD Dewi Ratih Pedukuhan Temonan yang memang
sebelumnya telah disiapkan untuk tempat
isolasi mandiri. Namun sebagiannya
lagi pemudik sudah dinyatakan
sehat dari pihak puskesmas dan tidak
dinyatakan apa-apa selama 14 hari. Akhirnya diperkenankan aktivitas biasa, namun
tetap menjaga jarak atau physical
distancing.
Melihat mulai adanya
para pemudik warga masyarakat yang di perantauan tersebut ke Kelurahan
Bendungan mendorong warga masyarakat
Bendungan untuk berinisiatif dan bergotong
royong menyiapkan tempat isolasi pagi para pemudik. Walaupun beberapa
hari terakhir telah ada himbauan dari
pemeritah baik pemerintah pusat
sampai pemerintah kalurahan untuk
tidak mudik terlebih dulu bagi para perantau yang berada diluar daerah khususnya daerah zona merah penyebaran
covid-19. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk
kebaikan bersama. Namun hal ini
tidak menuntut kemungkinan adanya arus
pemudik warga perantauan untuk pulang ke kampong halamannya, terlebih
sebentar lagi akan menghadapi
bulan puasa dan hari raya idul fitri.
Salah satu tempat
isolasi yang disiapkan adalah tiga rumah warga yang secara swadaya dan
direlakan untuk digunakan sebagai tempat
isolasi atau karantina mandiri. Ketiga rumah Ibu Ngatirah
yang berada di Pedukuhan Sanggrahan Lor,
rumah Bapak Sukiryono di Pedukuhan Mangunan serta rumah Bapak Sariman
yang berada di Pedukuhan Dondong. Ketiga
rumah tersebut memiliki fasilitas yang cukup komplet. Ketiga rumah ini,
masing-masing terdiri tiga kamar tidur, kamar mandi, dapur dan juga ruang tamu. Sehingga ketiga rumah
tersebut cukup representative untuk
digunakan sebagai ruang isolasi mandiri. Ketiga rumah ini merupakan milik
warga, yang kebetulan kosong.
Rumphis Sunarno
selaku anggota Badan Permusyawarahan Kalurahan (BPKal) Bendungan yang juga
sekaligus anggota tim relawan Covid-19 menyampaikan bahwa ketiga rumah
isolasi yang disiapkan tersebut semua
dilakukan murni swadaya masyarakat. Apalagi ada arahan dari Kementerian Desa
dan PDTT dan juga Bupati Kulon Progo kepada seluruh Kelurahan untuk bersiap
menyambut pemudik dengan menyiapkan ruang isolasi atau karantina. Bagi perantau
yang nekat mudik di masa pandemik korona harus isolasi mandiri selama 14 hari. Tentunya
beberapa kebutuhan kalurahan terhadap isolasi mandiri nantinya siap
mengupayakan. Asalkan mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku, seperti
subsidi untuk sekadar kebutuhan logistic. Demikian harapannya tidak ada yang
menempati. Kalaupun ada akan disiapkan dengan swadaya masyarakat. By. ANK
0 komentar:
Posting Komentar