Senin, 27 April 2020

Rumah Desa Sehat (RDS) Gulurejo Gelar FGD Konvergensi Stunting




Kulon Progo,- Dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting di Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Kalurahan setempat melalui Rumah Desa Sehat (RDS) mengadakan Forum Group Discussion (FGD). FGD ini digelar di Aula Kalurahan Gulurejo pada hari Kamis, 23 April 2020. Forum Group Discussion (FGD) ini digelar dalam rangka percepatan, pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi melalui identifikasi permasalahan stunting di Kalurahan Gulurejo. Forum Group Discussion (FGD) ini dihadiri oleh Bapak Susilo Ari Wibowo, SE. MM. selaku Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Dalduk dan KB Kabupaten Kulon Progo, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Kulon Progo, Lurah beserta Pamong Kalurahan Gulurejo, Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal), Pendamping desa, Bidan desa, Nutrisionis Puskesmas Lendah 2 serta kader pembangunan manusia (KPM) dan kader-kader posyandu se-Kalurahan Gulurejo.

Forum Group Discussion (FGD) Konvergensi stunting ini dibuka oleh Lurah Gulurejo, Bapak Sarmidji. Dalam sambutannya Lurah Sarmidji menyampaikan bahwa Forum Group Discussion (FGD) ini adalah suatu forum yang strategis dalam rangka percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Kalurahan Gulurejo. Sebab  di forum ini dibahas terkait dengan data-data dan permasalahan tentang stunting yang selanjutnya didiskusikan alternatif solusi  terhadap   permasalahan-permasalahan tersebut. Lebih lanjut beliau beliau menyampaikan komitmen dan prioritas Kalurahan Gulurejo terhadap penanganan stunting, bahkan kegiatan penanganan stunting salah satu kegiatan yang tidak mengalami perubahan di tengah penanganan wabah covid-19. Lurah Sarmidji berharap dengan dilaksanakannya FGD ini diketahui data-data sasaran 1000 HPK dan segala permasalahannya sehingga dapat disusun rencana program dan kegiatan baik di tahun ini ataupun tahun berikutnya dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kalurahan Gulurejo.

Sementara  itu, Bapak Susilo Ari Wibowo, SE. MM. selaku Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Dalduk dan KB Kabupaten Kulon Progo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi  atas terselenggaranya Forum Group Discussion (FGD) konvergensi stunting di  Kalurahan Gulurejo Kapanewon Lendah. “FGD ini diharapkan menjadi salah satu point penting dalam merencanakan pencegahan dan penanganan stunting. Adapun upaya pencegahan dan penanganan stunting ini dapat melalui dua pendekatan yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive. Melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat merumuskan alternative-alternatif solusi atas permasalahan stunting dengan menggunakan dua pendekatan tersebut.” terang Susilo Ari Wibowo.

Dalam acara Forum Group Discussion (FGD) ini Kader Pembangunan Manusia memaparkan data-data hasil pemantuan terhadap sasaran 1000 HPK yang dilakukan oleh kader-kader posyandu diseluruh padakuhan di kalurahan Gulurejo. Data-data hasil pemantuan tersebut terangkum dalam laporan scorecard konvergensi stunting tingkat kalurahan. Berdasakan pemaparan tersebut diketahui bahwa tingkat konvergensi stunting di Kalurahan Gulurejo sebesar 71%. Artinya  kegiatan-kegiatan konvergensi stunting di kalurahan Gulurejo sudah cukup baik, namun disisi lain juga masih ada beberapa hal yang perlu  diperbaiki dan ditingkatkan.

Sementara itu dari Nutrisionis Puskesmas Lendah 2 menambahkan perihal terkait dengan data-data sasaran 1000 HPK di Kalurahan Gulurejo.  Diketahui bahwa di Kalurahan Gulurejo untuk sasaran ibu hamil terdapat 29 orang. Dengan  rincian 7 orang ibu hamil KEK dan 4 orang ibu hamil resiko  tinggi (Resti). Sedangkan untuk sasaran anak  di  bawah dua tahun atau baduta sebanyak 58  anak. Dengan rincian 24 anak stunting dan 4 anak gizi kurang. Lebih lanjut Nutrisionis Puskesmas Lendah 2 menyampaikan bahwa sebagian dari data sasaran bumil yang KEK dan anak dengan gizi kurang dan stunting berasal dari keluarga kurang mampu. Selain itu juga di dapatkan data diantaranya mereka berasal dari keluarga dengan orangtuanya perokok. Pengetahuan orangtua atau pengasuh tentang pola asuh anak juga menjadi salah satu factor  yang mempengaruhi. 

Adapun Forum Group Discussion (FGD) ini disepakati beberapa alternative usulan program dan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting untuk tahun 2021 yaitu pengadaan alat timbang dan ukur tinggi/panjang anak, operasional kegiatan posyandu, honor/transport kader, pelatihan peningkatan kapasitas kader, pemberian makanan tambahan (PMT) baik untuk anak baduta, balita mapun bumil yang KEK/Resti, kunjungan rumah bagi anak dan ibu hamil rentan, operasional Paud, honor tendik paud, APE Paud, Parenting atau kelas pengasuhan bagi orangtua/pengasuh, kelas ibu hamil, jambanisasi, pengurusan akte lahir massal, kawasan tanpa rokok, promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan lain-lain.

Sebagai penutup acara, Aris Nurkholis, M.Pd. dari Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Kulon Progo menyampaikan permasalahan stunting ini cukup kompleks, tidak hanya dilihat pada aspek kesehatan dan gizi saja  namun juga terdapat aspek lain yang juga mempengaruhi seperti ketersedian jamban yang layak, dan air bersih yang sehat dan aman untuk diminum. Sehingga dalam upaya penanganannya pun juga harus multisektor  atau yang sering  disebut dengan konvergensi stunting. Lebih lanjut Aris Nurkholis menjelaskan bahwa Konvergensi stunting  ini tidak hanya terpadu dalam aspek program atau kegiatan penanganan stunting, namun juga harus terpadu atau konvergen  dalam hal data sasaran yaitu 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),  terpadu  dalam aspek pelaku program, terpadu dalam indicator pemantauan serta terpadu dalam perencanaan penanganan stunting. Sehingga Forum Group Discussion (FGD) ini menjadi sangat penting dalam rangka memastikan keterpaduan data sasaran 1000 HPK, dan keterpaduan perencanaan penanganan stunting. (ANK)

0 komentar:

Posting Komentar